Kehadiran tim memang membawa asa yang besar bagi kabupaten bermoto Urip Kerimaan tersebut. Masalah di bidang kesehatan yang membelenggu kabupaten termuda sekaligus satu-satunya wilayah perbatasan di Kaltim itu bisa segera sirna.
Pembuka Mei 2015, kelompok yang diketuai dr Prabjot Singh diterima Sekretaris Daerah Mahulu, Yohanes Avun (sekarang wakil bupati); dan Kepala Dinas Kesehatan, Agustinus Teguh Santoso. Prabjot Singh dan kolega kemudian diantar ke sebuah puskesmas di Kecamatan Long Pahangai. Di sanalah mereka akan mengabdi.
Kecamatan Long Pahangai terletak di hulu Sungai Mahakam, kira-kira 57 kilometer dari ibu kota kabupaten. Kecamatan ini sebenarnya memiliki sebuah bandara namun hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil. Akses paling umum menuju Long Pahangai adalah menggunakan longboat. Waktu tempuhnya sekitar lima jam dari Ujoh Bilang dengan melewati dua jeram yaitu Riam Udang dan Riang Panjang.
Prabjot Singh bertugas di kecamatan yang sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan itu. Singh adalah pria kelahiran Medan, Sumatra Utara, 1 September 1988. Ia lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Methodist Indonesia, Medan, pada 2014. Lelaki berdarah India itu kemudian menjalani internship selama setahun di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara.
Pada 2015, Prabjot Singh bersama ribuan dokter dari seluruh Indonesia mengajukan diri dalam program Nusantara Sehat. Program beasiswa besutan Kementerian Kesehatan itu bertujuan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil, terdepan, dan terluar. Seleksinya panjang mulai tes psikologi, bela negara, hingga kemampuan bidang.
“Dari ribuan yang melamar, hanya 120 orang yang lulus seleksi program tersebut,” kenang Singh ketika ditemui reporter Kandela, Selasa, 26 September 2023.
Ke-120 orang yang lulus tadi dikelompokkan menjadi 20 tim. Prabjot Singh masuk tim yang ditugaskan ke Mahulu. Ia mengikuti dua pelatihan sebelum bertugas. Pertama, pembekalan ilmu klinis dan manajemen puskesmas di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto di Bogor, Jawa Barat. Pelatihan kedua yaitu gawat darurat, bencana, serta manajemen puskesmas di BBPK Jakarta.
Singh dan kawan-kawan berangkat ke Kaltim dan bertugas di puskesmas Long Pahangai. Walaupun merasa betah, Singh sayangnya tak bisa berlama-lama. Kontrak kerja Nusantara Sehat hanya 25 bulan.
Prabjot Singh akhirnya meninggalkan Mahulu pada 2017. Ia melanjutkan karier di RS Paru Dr M Goenawan Partowidigdo di Bogor, Jawa Barat. Setahun kemudian, menteri kesehatan mengumumkan beasiswa bagi para alumni Nusantara Sehat. Beasiswa ini adalah bentuk apresiasi pemerintah kepada putra-putri bangsa yang telah mengabdi di pelosok negeri. Singh termasuk satu dari antara penerimanya.
Ia kemudian mendaftar di Program Pendidikan Dokter Spesialis, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan. Prabjot Singh mengambil spesialis penyakit dalam. Pemerintah menanggung biaya masuk kuliah, uang semester, uang saku Rp 1,8 juta per bulan, biaya penelitian, dan 50 persen biaya ujian nasional.
Walaupun hampir semua biaya ditanggung, masih ada sedikit masalah. Ongkos tempat tinggal sebesar Rp 2,5 juta per bulan, uang makan, hingga transportasi, ternyata di luar tanggungan. Singh terpaksa mencari sumber pembiayaan lain. Ia pun mengajukan proposal kepada Pemkab Mahulu.
Tak perlu waktu lama, Pemkab Mahulu mengabulkan proposal Singh. Pemkab juga memberikan tambahan uang saku. Singh hanya diminta membuat KTP Mahulu. Berkat bantuan itu, pendidikan spesialisnya tuntas pada 2023. Ia resmi bergelar dr Prabjot Singh SpPD.
Tentu saja, Singh bukan kacang yang lupa kepada kulitnya. Ia memutuskan kembali ke Mahulu selepas menyelesaikan pendidikan spesialis. “Saya memang rindu dengan kehangatan warga Long Pahangai dan keindahan alamnya. Saya tak perlu pikir panjang untuk kembali. Lagi pula, saya sudah ber-KTP Mahulu,” jelasnya.
Kedatangan Singh untuk kedua kali mendapat sambutan yang lebih meriah. Ia diberi rumah dinas oleh Pemkab Mahulu di Long Pahangai. Hubungannya dengan warga setempat kian akrab. Singh bahkan sudah mendapatkan delapan nama Dayak. Pemberian nama ini merupakan bentuk penghargaan kepada orang yang telah berjasa kepada masyarakat Dayak.
“Saya sampai paham bahasa Dayak Bahau, he-he,” tuturnya.
Singh kini bertugas di RS Nawacita Datah Dave di Long Pahangai. Rumah sakit ini bertipe pratama. Ia satu-satunya dokter spesialis di fasilitas kesehatan tersebut. Singh juga merupakan dokter spesialis pertama yang lulus dari program beasiswa Pemkab Mahulu.
Prabjot Singh memang menerima berbagai keistimewaan di Mahulu. Akan tetapi, ia mengatakan, tugasnya bukan tanpa hambatan. Kendala terbesar memberikan pelayanan kesehatan di kecamatan hulu Mahakam adalah fasilitas kesehatan yang belum memadai. Pasien yang menderita penyakit berat masih harus dirujuk ke rumah sakit di Kutai Barat atau Samarinda.
Masalah berikutnya adalah infrastruktur. Belum ada jalan darat memadai yang menembus Long Pahangai. Pasien rujukan harus milir mengarungi Sungai Mahakam menggunakan ketinting atau speedboat. Ongkosnya cukup mahal dan waktu tempuhnya berjam-jam.
“Sinyal telekomunikasi di sini juga belum lancar. Begitu pula fasilitas pemeriksaan dan obat-obatan masih kurang,” urainya.
Singh tak menyerah dengan keadaan. Semua kekurangan dijadikan sebagai pelajaran. Ia menyusun sejumlah rencana memajukan RS Nawacita di Long Pahangai. Sesuai bidang keilmuannya yaitu penyakit dalam, Singh berencana menyediakan pelayanan hemodialisa atau cuci darah dan endoskopi. Selain itu, rumah sakit berencana menambah dokter spesialis. Semua itu demi menekan angka rujukan dari Kabupaten Mahulu.
Selanjutnya, Singh berencana mengikuti pendidikan lanjutan sebagai subspesialis penyakit dalam di bidang hematologi onkologi, endokrinologi, atau gastrohepatologi. Ia menjelaskan, rumah sakit yang memiliki dokter subspesialis tipenya bisa naik minimal B.
“Saya yakin, suatu saat nanti Mahulu bisa menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kesehatan di remote area,” ucapnya.
Singh juga menitipkan pesan kepada dokter-dokter muda Indonesia. Ia berharap, para dokter tidak ragu melayani masyarakat di daerah terpencil. Ada pengalaman penting yang diyakini tak didapatkan di daerah maju.
“Pengalaman dan prestasi yang akan dikenang seumur hidup,” pesannya.
Gerbang Menuju Kualitas SDM
Kehadiran dokter spesialis seperti Prabjot Singh di pelosok hulu Mahakam tidak lepas dari peran pemerintah kabupaten setempat. Sudah satu dekade belakangan, Pemkab Mahulu menjalankan program beasiswa Gerbang Cerdas Mahulu. Program ini terbagi dua yaitu beasiswa pol dan beasiswa stimulan.
Pelaksana program Gerbang Cerdas Mahulu adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mahulu. Ditemui di kantornya, Samson Batang selaku kepala dinas, memberikan pemaparan. Beasiswa pol merupakan bantuan secara penuh kepada putra-putri Mahulu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Beasiswa ini diberikan mulai masuk kuliah sampai lulus.
Sementara itu, beasiswa stimulan adalah bantuan keuangan pendidikan yang diberikan bertahap. Samson menyebut, sudah banyak pelajar dan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Gerbang Cerdas Mahulu.
“Dokter Singh adalah satu di antaranya,” sebut Samson.
Tahun ini, Pemkab Mahulu kembali membuka beasiswa stimulan. Pendaftarannya telah ditutup pada 30 September 2023. Pendaftar beasiswa stimulan ini lebih dari 500 orang. Mereka kuliah di kampus-kampus yang menjalin kerja sama dengan Pemkab Mahulu. Beberapa di antaranya yakni Universitas Mulawarman, Politeknik Negeri Samarinda, Universitas Tarumanegara, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Jakarta), dan Universitas Indonesia.
Selain Gerbang Cerdas Mahulu, pemkab juga memiliki Program Pembelajaran Terintegrasi (Better) dan Credit Earning Program (CEP). Program beasiswa ini diberikan kepada masyarakat Mahulu yang sedang menuntut ilmu di Universitas Indonesia.
Sabtu malam, 30 September 2023, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia, Profesor Chandra Wijaya, bersama rombongan berkunjung ke Balai Adat Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun. Kedatangan mereka disambut sejumlah pelajar dan pejabat Pemkab Mahulu.
Dalam pertemuan tersebut, Profesor Chandra melaporkan, 22 warga Mahulu tengah berkuliah di UI. Sembilan di antaranya yang terdiri dari delapan ASN dan seorang warga, adalah mahasiswa pascasarjana Ilmu Administrasi. Selebihnya, menempuh pendidikan sarjana.
Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, berpesan agar semua peserta Better dan CEP bersungguh-sungguh melaksanakan pendidikan. Ilmu yang didapat diharapkan dapat diimplementasikan untuk membangun kabupaten ini.
“Perlu diingat, biaya kuliah ini berasal dari uang masyarakat Mahulu. Jadi, pertanggungjawaban Anda kepada warga,” ucap Bupati kepada para peserta Better dan CEP.
Samson Batang menambahkan, semua anggaran beasiswa berasal dari APBD Mahulu. Selain kedokteran dan administrasi, para penerima beasiswa juga menempuh pendidikan di bidang arsitektur, pendidikan guru sekolah dasar, serta teknik sipil.
Pemkab Mahulu disebut tidak muluk-muluk. Samson bilang, semua daerah menginginkan putra-putrinya mengabdi di daerah asal. Akan tetapi, apabila para penerima beasiswa dari Mahulu bekerja di luar daerah, juga tidak masalah. Yang terpenting, Mahulu dapat mencetak sumber daya manusia berkualitas.
Dokter Prabjot Singh merupakan contoh nyata. Berkat beasiswa dari pemkab, dokter kelahiran Medan itu dengan senang hati mengabdi bagi Mahakam Ulu. (*)
Artikel yang ditampilkan di kandela.kaltimkece.id merupakan hasil kerja jurnalistik yang mengikuti Kode Etik Jurnalistik menurut Undang- Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Sumber literasi ialah buku, lansiran kantor berita resmi, jurnal, hasil penelitian, maupun arsip yang tidak masuk kategori dikecualikan sesuai Undang-Undang Keterbukaan Informasi. Seluruh tulisan selalu didasari sumber yang jelas.