Sehari Bersama
Petani Semangka
di Pinggir Kota

Ade Arif Fauza
menanam semangka
tak berbiji di tepi
Kota Balikpapan.
Penghasilan bersihnya
bisa Rp 10 juta sebulan.
Kami mengikuti dan
memotret aktivitasnya
seharian.
Kabut pagi masih bersemayam di udara tetapi Ade Arik Fauza, 28 tahun, sudah sibuk memetik bunga semangka. Setelah bunga jantan berwarna kuning itu terkumpul di kantong plastik bekas, ia bergegas ke ladang. Ade menuju barisan tanaman semangka yang merambat di atas tanah. Ia mengambil bunga jantan lalu mengusap-usapkannya ke bunga-bunga betina.

Kamis, 3 Agustus 2023, Ade menghabiskan tiga jam untuk proses penyerbukan. Bunga semangka betina baru bisa dibuahi setelah tanaman berusia 33 hari. “Perkawinan paksa” tersebut tidak lain bertujuan supaya tanaman lekas berbuah.

Ade adalah seorang petani yang merantau ke Balikpapan. Ia mengolah tanah yang dipinjam dari seseorang. Kebun seluas 1 hektare itu berlokasi di Kilometer 15, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Lahan tersebut Ade tanami ribuan pokok semangka yang menunggu waktu berbuah. Semuanya jenis semangka tak berbiji.

Matahari merangkak tinggi ketika Ade kelar menyerbuk bunga betina. Ia melanjutkan pekerjaan dengan mencabut rumput di sekitar batang tanaman. Kehadiran rumput bisa membuat pertumbuhan semangka terganggu. Pekerjaannya itu ia hentikan tepat tengah hari. Waktunya istirahat siang.

Kebun semangka yang digarap Ade. Lokasinya di Kilometer 15, Balikpapan Utara. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KANDELA KALTIMEKECE.ID
Kebun semangka yang digarap Ade. Lokasinya di Kilometer 15, Balikpapan Utara. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KANDELA KALTIMEKECE.ID

Ade kembali ke gubuk. Pondok seluas 7 meter persegi itu atapnya seng. Dindingnya perpaduan tripleks tipis dan seng yang sudah kusam karena berkarat. Lantainya dari tanah. Hanya sebuah sekat yang memisahkan dapur dengan kamar tidur. Sebuah ranjang dari kayu berlapis tikar adalah tempat tidurnya. Di situlah Ade tinggal sendirian.

Di sebelah gubuk, Ade membuat kolam dari terpal seluas 4 meter persegi. Kolam itu menampung air hujan yang akan digunakan untuk mandi dan mencuci. Ade menuju kolam dan mencuci tangan serta membasuh wajah. Ia kemudian pergi ke dapur. Siang itu, Ade menyiapkan sayur kangkung. Menu tumisan itu dimasak dengan bumbu seadanya. Hanya bawang merah dan putih, potongan cabai, garam, serta penyedap rasa.

Hidangan sudah siap. Nasi yang dimasak pagi tadi sudah selesai dihangatkan. Ditambah segelas besar air putih, ia bersantap siang. Perutnya benar-benar terasa kosong setelah seharian bekerja di bawah terik matahari. Ia makan lahap sekali. Benar kata orang bahwa lauk paling lezat adalah rasa lapar itu sendiri. Sesederhana apapun lauknya, tetap terasa lebih nikmat ketika disantap ketika lapar.

Ade tinggal di gubuk ini sendirian. Sekeliling gubuk tersebut adalah kebun semangka. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KANDELA KALTIMEKECE.ID
Ade tinggal di gubuk ini sendirian. Sekeliling gubuk tersebut adalah kebun semangka. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KANDELA KALTIMEKECE.ID

“Saya berasal dari Banyuwangi (Jawa Timur). Saya ke Balikpapan bersama bapak pada 2013. Istri dan anak saya di (Pulau) Jawa,” tutur Ade yang baru selesai makan siang. Ia membuka layar telepon Android-nya dan menunjukkan foto keluarga kepada reporter Kandela. “Awalnya, saya dan bapak mengurus ladang semangka milik majikan di dekat sini.”

Setelah dua tahun, Ade dan ayahnya memilih meminjam lahan untuk menanam semangka. Hasil tanaman hortikultura itu disebut lumayan. Ade dan ayahnya menekuni pekerjaan petani semangka selama sewindu ini. Sampai sebuah musibah menyapa mereka. Ayah Ade mengalami kecelakaan sewaktu mengendarai sepeda motor pada Mei 2023. Ade terpaksa mengurus ladang sendiri. Ayahnya pulang ke Banyuwangi untuk pemulihan.

Istirahat siang Ade sudah selesai. Ia kembali ke kebun setelah menunaikan salat zuhur. Ladang itu terdiri dari 12 bedeng. Semua bedeng telah dilapisi penutup plastik yang disebut mulsa. Ade melanjutkan pekerjaan mencabut rumput di sekitar bedeng.

Di sela-sela menyiangi rumput, Ade menjelaskan tahapan menanam semangka. Setelah pembersihan lahan dan membuat bedeng, tanah ditaburi pupuk. Sepuluh hari kemudian, bedeng ditutupi mulsa yang telah dilubangi dengan jarak 75 sentimeter. Bibit yang berusia 10 hari lantas ditanam di bedeng. Bibit semangka sebelumnya disemai di tempat pembibitan. Setelah masa tanam selesai, dilanjutkan masa pemeliharaan.

“Sekarang ini, tanaman sudah berusia 33 hari. Berarti sudah masa pemeliharaan. Saya harus memupuk, menata jalur tumbuh, melakukan penyerbukan, sembari menunggu panen,” tuturnya.

Ilustrasi: M NAUVAL-KANDELA KALTIMEKECE.ID
Ilustrasi: M NAUVAL-KANDELA KALTIMEKECE.ID

Masa panen baru tiba setelah tanaman berusia 60 hari. Sepanjang itu, Ade harus memastikan komposisi pupuk dan air yang tepat. Sedikit saja kurang, katanya, pertumbuhan buah semangka bisa terganggu.

Tak terasa, azan asar berkumandang. Ade beristirahat sebentar. Ia mencabut rumput lagi sampai matahari terbenam. Ade lalu kembali ke gubuk untuk mandi, makan malam, dan beristirahat. Ia keluar pukul sepuluh malam. Lelaki itu menyiapkan pupuk yang telah dicampur air. Larutan itu kemudian disiram ke seluruh tanaman semangka. Pukul dua pagi pekerjaan itu rampung.

“Merawat semangka itu sebenarnya enggak perlu pintar. Yang penting telaten,” ucap Ade sedikit terkekeh.

Pagi tiba lagi. Ade memulai hari dengan mengurus bibit. Setelah itu, ia melihat jalur tumbuh semangka. Ia juga harus memastikan satu batang tanaman hanya memiliki dua buah semangka. Hal itu bertujuan agar batang semangka gemuk sehingga menghasilkan buah yang bagus.

Bedeng yang sudah ditutupi mulsa dengan usia tanaman 33 hari. Sebulan lagi memasuki masa panen. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KANDELA KALTIMEKECE.ID
Bedeng yang sudah ditutupi mulsa dengan usia tanaman 33 hari. Sebulan lagi memasuki masa panen. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KANDELA KALTIMEKECE.ID

Modal Kecil, Hasilnya Besar

Ade kembali bercerita seraya membersihkan bedeng. Menurutnya, panen terakhir dari kebun itu cukup lumayan. Ade tidak menyebutkan jumlah detailnya. Ia hanya bilang, hasilnya tidak jauh berbeda sewaktu menggarap lahan majikannya. Di lahan majikannya, 1 hektare lahan bisa menghasilkan 5 ton sampai 7 ton buah semangka tak berbiji. Produktivitas tersebut sebenarnya masih jauh di bawah kebun semangka pada umumnya. Biasanya, 1 hektare lahan bisa menghasilkan sampai 20 ton semangka.

Walaupun tak begitu subur, Ade menyebut bahwa hasilnya tetap lumayan. Berat buah semangka dari kebun Ade rata-rata 4 kilogram. Ia bisa memperoleh sekurang-kurangnya 1.250 buah sekali panen.

Ade punya pembeli tetap. Pembelinya itu menaruh harga Rp 7.000 per kilogram semangka. Apabila sekali panen sekitar 5 ton, Ade bisa memperoleh pendapatan kotor Rp 35 juta. Pendapatan tersebut kemudian dipotong modal sekitar Rp 15 juta. Penghasilan bersihnya kira-kira Rp 20 juta sekali panen atau Rp 10 juta per bulan. Sebagai petani semangka, pendapatan Ade sudah dua kali lipat dari upah minimum Balikpapan.

“Itu kalau panen lagi bagus. Kalau ini, (penghasilan bersih) paling rendah Rp 10 juta. Ya, sejelek-jeleknya, pasti kembali modal,” kata Ade.

Ilustrasi: M NAUVAL-KANDELA KALTIMEKECE.ID
Ilustrasi: M NAUVAL-KANDELA KALTIMEKECE.ID

Bagi sebuah kota metropolitan seperti Balikpapan, pertanian jelas bukan sektor idola. Akan tetapi, sektor ini memiliki keunggulan. Jarak kebun sangat dekat dengan pusat kota sehingga harga komoditas mampu bersaing dengan barang serupa dari luar daerah. Pemkot Balikpapan bahkan memberi perhatian lebih kepada para petani. Bagaimanapun, Kota Minyak niscaya menjadi penyangga utama Ibu Kota Negara Nusantara.

Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Balikpapan, Dharmawaty, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa pemkot memberikan stimulan kepada sejumlah petani. Bentuknya berupa alat dan mesin pertanian.

“Tentu tidak semua petani dibantu karena itu bisa tidak mendidik. Sifatnya hanya stimulan,” tutur Dharmawaty kepada reporter Kandela, Senin, 7 Agustus 2023.

Ia mengakui, kehadiran IKN Nusantara berimbas kepada lahan pangan yang berkurang. Sejumlah lahan pertanian telah dialihfungsikan seperti untuk membangun jalan tol ke IKN. Dharmawaty berharap, pemprov maupun pemerintah pusat terus ikut memberi stimulan seperti yang sudah dilakukan selama ini. Hal itu bisa memaksimalkan lahan yang masih tersisa. Sementara bagi Balikpapan, lahan tersebut dapat menjadi sumber pangan cadangan.

Menurut catatan dinas, jumlah petani di Balikpapan pada 2023 tercatat 4.910 orang. Jumlah tersebut berasal dari 193 kelompok tani. Sebanyak 3.849 orang di antaranya terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian. Sisanya, adalah petani mandiri.

“Kami juga berusaha agar komoditas yang menyumbang inflasi dapat diproduksi sendiri. Contohnya, membagikan bibit sayuran secara cuma-cuma kepada masyarakat,” jelas Dharmawaty. Bibit tersebut dapat ditanam dengan memanfaatkan ruang kosong di pekarangan rumah. Warga cukup mengajukan surat ke dinas atas nama kelompok masyarakat untuk memperoleh bibit gratis.

Ilustrasi: M NAUVAL-KANDELA KALTIMEKECE.ID
Ilustrasi: M NAUVAL-KANDELA KALTIMEKECE.ID

Kembali ke kebun semangka tak berbiji yang digarap Ade di Kilometer 15 Balikpapan. Setelah sepanjang pagi dan siang sibuk di ladang, Ade hari ini punya waktu luang.

Siang ini, Jumat, 4 Agustus 2023, Ade hendak memancing. Ia mengambil kail kemudian menuju sungai kecil di dekat kebun. Biasanya, ada ikan gabus atau belut yang bisa ia jadikan lauk makan malam.

Ade menunggu umpannya disambar dengan sabar. Memancing merupakan hiburan baginya yang hidup seorang diri di ladang. Kebosanan disebut bukan masalah besar. Lagi pula, sebulan lagi ribuan buah semangka siap dipanen. Ia bisa pulang ke kampung halaman dan memupus rindu kepada istri dan anaknya. Setelah dua pekan di kampung kelahiran, Ade biasanya kembali ke Balikpapan. Ia akan menanam semangka tak berbiji lagi. Sendiri. (*)

Naskah
Septianus Hendra
Editor
Fel GM
Ilustrasi
M Imtinan Nauval
Tanggal Penerbitan
10 Agustus 2023
Kandela

Artikel yang ditampilkan di kandela.kaltimkece.id merupakan hasil kerja jurnalistik yang mengikuti Kode Etik Jurnalistik menurut Undang- Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Sumber literasi ialah buku, lansiran kantor berita resmi, jurnal, hasil penelitian, maupun arsip yang tidak masuk kategori dikecualikan sesuai Undang-Undang Keterbukaan Informasi. Seluruh tulisan selalu didasari sumber yang jelas.

KALTIMKECE.ID
Keren Cerdas
KANTOR
PT Kaltim Keren Cerdas
Jalan KH Wahid Hasyim II
Nomor 16, Sempaja Selatan,
Samarinda Utara, Samarinda,
Kalimantan Timur, 75119.
TELEPON
0811550176
SURAT ELEKTRONIK
VERIFIKASI DAN ASOSIASI
JEJARING MEDIA
LAMAN SITUS
  • Beranda
  • Samarinda
  • Balikpapan
  • Kutai Kartanegara
  • Mahakam Ulu
  • Historia
  • Kesehatan
  • Hukum
  • Lingkungan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Connect With Us :
Copyright © 2018 Kaltim Kece - All right reserved.