Ratusan Miliar Dana
Hadapi Banjir Ibu Kota
Samarinda tengah giat memperbaiki sistem
drainase. Ratusan miliar
dana dikucurkan untuk
mengurangi intensitas
banjir kota.
Saban kali lewat Jalan Padat Karya, Irvan Saputra, 22 tahun, yang mengendarai sepeda motor selalu mengangkat kaki tinggi-tinggi. Kurir antar-jemput penatu sepatu itu melintasi jalur sepanjang kurang lebih 100 meter. Lokasi tersebut sangat rendah sehingga selalu terendam bahkan di kala kemarau. Sementara ketika hujan, Ivan harus mencari jalur alternatif. Sudah pasti jalur tersebut lumpuh total.

Jalan Padat Karya sangat berarti bagi Irvan. Rute tersebut sehari-hari dilewati karena usahanya berlokasi di Jalan Bayam, Perumahan Bengkuring.

“Beberapa bulan ini, saya lihat drainasenya terus diperbaiki. Semoga cepat selesai,” tutur Irvan kepada Kandela pada pembuka September 2023. “Sekarang ini memang sudah mulai terasa. Masih tergenang tapi cepat surut juga.”

Jalan Padat Karya merupakan satu dari ratusan titik di Samarinda yang tengah diperbaiki saluran airnya. Menurut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda, total anggaran tahun ini untuk pengendalian banjir mencapai Rp 482 miliar. Anggaran tersebut tersebar di 159 titik pekerjaan.

Proyek penanganan banjir ini mencakup empat sistem sungai yang melintasi Samarinda. Keempatnya yaitu Sistem Karang Mumus, Karang Asam Kecil, Karang Asam Besar, dan Samarinda Seberang.

Desain Grafik: M NAUVAL-KANDELA-KALTIMKECE.ID
Desain Grafik: M NAUVAL-KANDELA-KALTIMKECE.ID

Hendra Kusuma, kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Samarinda, menjelaskan bahwa dana tersebut bersumber dari APBD Samarinda sekaligus bantuan keuangan Pemprov Kaltim. Dari APBD Samarinda, jumlahnya Rp 273 miliar. Sementara itu, bankeu pemprov sebesar Rp 209 miliar. Anggaran membiayai empat kegiatan utama yaitu pembangunan drainase, peningkatan drainase, swakelola, dan penguatan tebing.

Kandela mendatangi lima titik proyek di Samarinda untuk melihat pekerjaan sistem drainase tersebut. Pertama, pembangunan sistem drainase di Jalan Padat Karya, Sempaja, Samarinda Utara. Dikerjakan CV Revayah Dewi selaku kontraktor pelaksana, proyek ini menelan anggaran Rp 4,6 miliar.

Tiga drainase yang dibangun dan ditingkatkan di Jalan Padat Karya. Pertama adalah saluran drainase sepanjang 255 meter dengan lebar 1,8 meter dan tinggi 1,6 meter. Sementara itu, drainase kedua panjangnya 172 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1,6 meter. Jenis saluran terakhir adalah gorong-gorong sepanjang 11 meter, lebar 2,6 meter, dan tebal 0,25 meter.

Titik kedua adalah pembangunan sistem drainase di titik padat permukiman di Jalan PM Noor di Simpang Empat Sempaja. Nilai kontraknya Rp 9,8 miliar yang terdiri dari peningkatan sistem drainase. Spesifikasi saluran air di Jalan PM Noor yaitu panjang 240 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 2,4 meter.

Peningkatan drainase di Jalan M Yamin, Simpang Lembuswana. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KANDELA-KALTIMKECE.ID
Peningkatan drainase di Jalan M Yamin, Simpang Lembuswana. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KANDELA-KALTIMKECE.ID

Selanjutnya adalah peningkatan drainase di Simpang Mal Lembuswana, persisinya di Jalan M Yamin. Drainase yang sedang dibangun panjangnya 215 meter, dengan lebar 3 meter, serta tinggi 1,9 meter. Nilai kontraknya Rp 8,5 miliar.

Ada pula pembangunan drainase di Jalan Pasundan. Pekerjaan tersebut dimulai pada 27 April 2023 dengan nilai Rp 18,8 miliar. Sumber dananya dari bantuan keuangan Pemprov Kaltim. Drainase berbentuk U-Dicth atau saluran beton bertulang yang secara visual seperti huruf U. Panjangnya 551 meter, lebar 3,6 meter, dan tinggi 2,4 meter.

Di Sistem Sub-Daerah Aliran Sungai Dama, peningkatan saluran drainase dikerjakan di Jalan Otto Iskandardinata. Proyek ini berbiaya Rp 12,2 miliar dengan panjang saluran 610 meter di sisi kiri dan 345 meter untuk sisi kanan. Lebarnya sama-sama 1 meter dengan ketebalan 0,12 meter.

Hendra dari Dinas PUPR Samarinda menjelaskan, pembangunan dan peningkatan sistem drainase diyakini efektif mengurangi genangan air. Pekerjaan ini diharapkan mengurangi limpasan air ke kawasan permukiman maupun jalan.

“Insya Allah, sesuai RKPD (rencana kerja pemerintah daerah), semua efektif pada 2024,” jelasnya. Hendra melanjutkan bahwa sejumlah masalah masih ditemui di beberapa titik proyek. Mulai permasalahan sosial, cuaca, utilitas di lokasi pekerjaan, hingga ketersediaan material.

Hendra Kusuma, kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Samarinda. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KANDELA-KALTIMKECE.ID
Hendra Kusuma, kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Samarinda. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KANDELA-KALTIMKECE.ID

Ditangani Bertahap

Ditemui pada kesempatan berbeda, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan tujuan pembangunan drainase di sekujur kota. Menurutnya, pemerintah daerah memang sedang gencar membangun secara serempak di Samarinda. Sebagian bahkan berskala besar. Selain pengendalian banjir, ada penataan Tepian Mahakam dan renovasi kawasan Citra Niaga.

Andi Harun menegaskan bahwa pemkot berkomitmen menanggulangi banjir di Samarinda. Sejumlah proyek yang hari ini berjalan memang belum tentu menuntaskan permasalahan banjir. Akan tetapi, Wali Kota yakin, dampaknya segera terlihat. Contohnya seperti luas, volume, dan durasi banjir yang terus berkurang.

“Seperti yang bapak ibu rasakan sekarang, banjir memang belum tuntas tapi, bisa kita sepakati, terus berkurang,” terangnya.

Andi Harun, wali kota Samarinda. FOTO: ARSIP
Andi Harun, wali kota Samarinda. FOTO: ARSIP

Penanganan banjir secara menyeluruh disebut memerlukan waktu. Andi Harun bilang, pengendalian banjir di Samarinda tidak seperti membeli barang. Begitu ada uang, barang di tangan dan digunakan. Mengendalikan banjir perlu waktu. Banyak masalah yang harus diurai satu per satu.

“Jadi, di samping program, perlu dukungan masyarakat,” jelasnya.

Sudah Sesuai Rencana Induk

Kepada Kandela, Warsilan Salim selaku pengamat tata kota dari Universitas Mulawarman, Samarinda, memberikan pendapatnya. Dosen Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, tersebut, menilai program penanggulangan banjir Samarinda sudah sesuai seperti di kota-kota lain.

“Sudah ada masterplan (rencana induk) penanganan banjir. Dan itu berjangka. Ada yang menengah dan program jangka panjang,” jelasnya.

Pembangunan drainase yang nampak hari ini disebut tidak terlepas dari masterplan tadi. Titik-titik pekerjaan tidak bisa dikerjakan secara menyeluruh. Ada tahapan karena menyesuaikan situasi di lapangan.

“Dalam pandangan saya, yang dikerjakan hari ini adalah titik-titik utama (banjir) dulu. Yang prioritas dan sering kali mengalami genangan,” ujarnya.

Desain Grafik: M NAUVAL-KANDELA-KALTIMKECE.ID
Desain Grafik: M NAUVAL-KANDELA-KALTIMKECE.ID

Warsilan mengatakan, efektivitas dari proyek-proyek tersebut sebenarnya bisa dinilai masyarakat. Sebagai panduan, keberhasilan tadi bisa ditinjau dari pekerjaan rehabilitasi dan revitalisasi Sungai Karang Mumus di segmen Gang Nibung dan Pasar Segiri. Selain terlihat lebih rapi, sumbatan air di segmen tersebut sudah tidak ada.

“Kalaupun masih ada genangan, sudah tidak seperti dulu karena lebih cepat surut,” sambungnya.

Warsilan berpesan agar seluruh pekerjaan pengendalian banjir tetap mengikuti masterplan penanganan banjir. Sistem drainase selalu diarahkan ke Sungai Mahakam dan anak Sungai Mahakam. Sementara untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan sungai, bisa disiasati dengan pembangunan polder atau rumah pompa.

“Yang juga tidak kalah penting adalah peran masyarakat. Walaupun anggarannya besar dan proyek di mana-mana, belum tentu berhasil kalau masyarakat tidak dilibatkan,” ingatnya. (*)

Naskah
Andika Pratama
Editor
Fel GM
Ilustrasi
M Imtinan Nauval
Tanggal Penerbitan
15 September 2023
Kandela

Artikel yang ditampilkan di kandela.kaltimkece.id merupakan hasil kerja jurnalistik yang mengikuti Kode Etik Jurnalistik menurut Undang- Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Sumber literasi ialah buku, lansiran kantor berita resmi, jurnal, hasil penelitian, maupun arsip yang tidak masuk kategori dikecualikan sesuai Undang-Undang Keterbukaan Informasi. Seluruh tulisan selalu didasari sumber yang jelas.

KALTIMKECE.ID
Keren Cerdas
KANTOR
PT Kaltim Keren Cerdas
Jalan KH Wahid Hasyim II
Nomor 16, Sempaja Selatan,
Samarinda Utara, Samarinda,
Kalimantan Timur, 75119.
TELEPON
0811550176
SURAT ELEKTRONIK
redaksi@kaltimkece.id
info@kaltimkece.id
VERIFIKASI DAN ASOSIASI
redaksi@kaltimkece.id
info@kaltimkece.id
JEJARING MEDIA
redaksi@kaltimkece.id
info@kaltimkece.id
LAMAN SITUS
  • Beranda
  • Samarinda
  • Balikpapan
  • Kutai Kartanegara
  • Mahakam Ulu
  • Historia
  • Kesehatan
  • Hukum
  • Lingkungan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Connect With Us :
Copyright © 2018 Kaltim Kece - All right reserved.